In this category, all the courses have been developed for Siloam by Bodhi Health Edu.

Manajemen Meningitis Pada Anak

Meningitis merupakan peradangan serius dan berpotensi mengancam jiwa pada selaput pelindung otak dan sumsum tulang belakang (meningen), yang memengaruhi ribuan anak di seluruh dunia setiap tahunnya, terutama pada bayi dan anak kecil yang sangat rentan. Kondisi neurologis akut ini terjadi ketika meningen mengalami peradangan akibat berbagai penyebab, termasuk infeksi bakteri, virus, atau jamur, yang menimbulkan berbagai gejala mulai dari demam dan sakit kepala hingga kekakuan leher yang berat, perubahan kesadaran, dan kejang.

Meskipun telah terjadi kemajuan dalam vaksinasi dan perawatan medis, meningitis tetap menjadi kegawatdaruratan pediatrik yang kritis dan memerlukan pengenalan serta penanganan segera. Meningitis bakteri memiliki angka kematian sekitar 5–15%, sementara komplikasi neurologis seperti gangguan pendengaran, gangguan kognitif, dan keterlambatan perkembangan dapat terjadi pada hingga 30% penyintas. Penyakit ini dapat menyerang anak pada semua kelompok usia, namun risiko lebih tinggi terjadi pada bayi, anak kecil, dan individu dengan sistem imun yang lemah. Hal ini menekankan pentingnya bagi tenaga kesehatan untuk mengenali tanda-tanda peringatan dini dan melakukan intervensi cepat yang dapat secara signifikan memengaruhi hasil klinis, mencegah kerusakan neurologis permanen, dan menurunkan angka kematian.


Penatalaksanaan meningitis pada anak memerlukan pemahaman tentang bagaimana kondisi ini berkembang, berbagai jenis dan manifestasi klinisnya, serta pendekatan pengobatan yang tersedia. Modul ini dirancang untuk memberikan perawat pengetahuan dan keterampilan praktis yang esensial dalam merawat anak dengan meningitis, termasuk melakukan penilaian neurologis secara menyeluruh, memantau tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial, memberikan antibiotik dan obat suportif secara tepat waktu, menerapkan tindakan pengendalian infeksi, serta memberikan dukungan kepada keluarga selama masa sakit kritis.

Modul ini menekankan peran penting perawat dalam mengenali gejala awal, merespons cepat terhadap penurunan kondisi klinis, memberikan edukasi kepada keluarga tentang perjalanan penyakit dan strategi pencegahan, serta mengoordinasikan perawatan multidisipliner. Penatalaksanaan yang berhasil terhadap meningitis pada anak memerlukan pendekatan tim yang cepat dan komprehensif, berfokus pada diagnosis dini, pengobatan agresif, pencegahan komplikasi, serta mendukung proses pemulihan sambil memperhatikan kebutuhan fisik, neurologis, dan emosional anak serta keluarganya selama fase akut hingga tindak lanjut jangka panjang.


Tujuan Pembelajaran:

Pada akhir modul ini, peserta diharapkan mampu untuk:

  • Mendefinisikan meningitis.
  • Menyebutkan penyebab dan faktor risiko meningitis.
  • Menjelaskan patofisiologi meningitis.
  • Menjelaskan manifestasi klinis meningitis.
  • Menjelaskan penatalaksanaan medis dan keperawatan, serta proses keperawatan pada anak yang mengalami meningitis.


Metodologi Pengajaran

Modul ini terdiri dari:

  • Video singkat berbasis teori yang menjelaskan kondisi dan penatalaksanaannya.
  • Pertanyaan pengingat di sepanjang modul untuk mendorong pembelajaran aktif.
  • Kuis pra dan pasca tes untuk mempermudah penguasaan dan sintesis materi.


Target Peserta didik

Modul ini bermanfaat bagi perawat yang bekerja di berbagai bidang klinis pediatrik dan neurologi, termasuk unit perawatan intensif anak, unit gawat darurat, bangsal anak umum, unit neurologi, unit penyakit infeksi, unit perawatan intensif neonatal, serta fasilitas layanan kesehatan primer.

Modul ini sangat berharga bagi perawat yang memberikan perawatan langsung kepada anak dengan kondisi neurologis dan infeksius akut, melakukan penilaian neurologis pada populasi pediatrik, menangani anak dalam kondisi kritis, memberikan terapi antimikroba tepat waktu, serta memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga terkait pengenalan meningitis, pengobatan, pencegahan, dan tindak lanjut jangka panjang.


Struktur Modul

Modul ini dibagi menjadi dua bagian:

  1. Bagian 1 – Pendahuluan dan Patofisiologi
  2. Bagian 2 –Diagnosis dan Manajemen


Bagian 1 – Pendahuluan dan Patofisiologi

Bagian ini memberikan pengenalan tentang meningitis pada anak, menjelaskan bagaimana kondisi ini berkembang dan memengaruhi meningen serta sistem saraf pusat. Materi mencakup berbagai jenis meningitis, penyebab, faktor risiko, tanda dan gejala pada berbagai tahap penyakit, serta potensi komplikasi yang dapat memengaruhi fungsi neurologis, pendengaran, perkembangan, dan kualitas hidup anak.


Bagian 2 – Diagnosis dan Manajemen

Bagian ini berfokus pada cara menegakkan diagnosis meningitis melalui penilaian klinis dan pemeriksaan diagnostik, serta berbagai pendekatan pengobatan yang tersedia bagi anak yang terdampak. Modul ini menekankan pentingnya asuhan keperawatan berpusat pada keluarga, termasuk pemantauan neurologis, penilaian tanda vital, tindakan isolasi, pemberian obat, intervensi suportif, edukasi pasien dan keluarga mengenai pencegahan serta vaksinasi, dan pemberian dukungan berkelanjutan selama fase akut, masa pemulihan, hingga tindak lanjut jangka panjang.

Manajemen Ensefalitis Pada Anak

Ensefalitis merupakan suatu peradangan otak yang serius dan berpotensi mengancam jiwa, yang memengaruhi ribuan anak di seluruh dunia setiap tahunnya, dengan insidensi tertinggi terjadi pada anak-anak di bawah usia lima tahun. Kondisi neurologis akut ini berkembang ketika otak mengalami peradangan akibat berbagai penyebab, termasuk infeksi virus, respons sistem imun, atau pemicu lainnya, yang menyebabkan berbagai gejala mulai dari kebingungan ringan hingga kejang berat dan perubahan tingkat kesadaran.

Meskipun telah terjadi kemajuan dalam perawatan medis, ensefalitis tetap menjadi kegawatdaruratan pediatrik yang kritis dan memerlukan pengenalan serta penanganan segera. Angka kematian dilaporkan berkisar antara 5–10%, dan komplikasi neurologis signifikan dapat terjadi pada hingga 50% penyintas. Penyakit ini dapat menyerang anak dari berbagai latar belakang sosial ekonomi, meskipun beberapa jenis lebih sering ditemukan di wilayah geografis tertentu. Hal ini menekankan pentingnya tenaga kesehatan untuk mengenali tanda-tanda peringatan dini dan melakukan intervensi tepat waktu yang dapat memengaruhi hasil klinis, perkembangan kognitif, serta fungsi neurologis jangka panjang anak.

Penatalaksanaan ensefalitis pada anak memerlukan pemahaman tentang bagaimana kondisi ini berkembang, variasi manifestasi klinisnya, serta pendekatan pengobatan yang tersedia. Modul ini dirancang untuk memberikan perawat pengetahuan dasar dan keterampilan praktis yang diperlukan dalam merawat anak dengan ensefalitis, termasuk pemantauan neurologis, pengenalan perubahan kesadaran dan perilaku, pemberian obat-obatan, penatalaksanaan kejang, serta dukungan bagi keluarga selama masa sakit kritis.

Modul ini menekankan peran penting perawat dalam mengenali gejala awal, melakukan pemantauan status neurologis secara berkesinambungan, memberikan edukasi kepada keluarga tentang perjalanan penyakit dan proses pemulihan, serta mengoordinasikan perawatan multidisipliner. Keberhasilan penatalaksanaan ensefalitis pada anak memerlukan pendekatan tim yang komprehensif yang berfokus pada pencegahan kerusakan otak, mengurangi komplikasi, serta mendukung rehabilitasi dengan memperhatikan kebutuhan fisik, kognitif, dan emosional anak serta keluarganya selama masa akut hingga proses pemulihan.


Tujuan Pembelajaran

Pada akhir modul ini, peserta diharapkan mampu untuk:

  • Mendefinisikan ensefalitis.
  • Menyebutkan penyebab dan faktor risiko ensefalitis.
  • Menjelaskan fisiologi dan patofisiologi ensefalitis.
  • Menjelaskan manifestasi klinis ensefalitis.
  • Menjelaskan penatalaksanaan medis dan keperawatan, serta proses keperawatan pada anak yang mengalami ensefalitis.


Metodologi Pengajaran

Modul ini terdiri dari:

  • Video singkat berbasis teori yang menjelaskan kondisi dan penatalaksanaannya.
  • Pertanyaan pengingat di sepanjang modul untuk mendorong pembelajaran aktif.
  • Kuis pra dan pasca tes untuk mempermudah penguasaan dan sintesis materi.


Target Peserta didik

Modul ini bermanfaat bagi perawat yang bekerja di berbagai bidang klinis pediatrik dan neurologi, termasuk unit perawatan intensif anak, unit gawat darurat, bangsal anak umum, unit neurologi, unit penyakit infeksi, pusat rehabilitasi, serta fasilitas layanan kesehatan primer. Modul ini sangat berharga bagi perawat yang memberikan perawatan langsung kepada anak dengan kondisi neurologis akut, melakukan penilaian neurologis pada populasi pediatrik, menangani anak dalam kondisi kritis, serta memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga terkait pengenalan ensefalitis, pengobatan, dan dukungan pemulihan jangka panjang.


Rincian Modul

Modul ini dibagi menjadi dua bagian:

  1. Bagian 1 – Pendahuluan dan Patofisiologi
  2. Bagian 2 – Diagnosis dan Penatalaksanaan


Bagian 1 – Pendahuluan dan Patofisiologi

Bagian ini memberikan pengenalan tentang ensefalitis pada anak, menjelaskan bagaimana kondisi ini berkembang dan memengaruhi otak. Materi mencakup penyebab, faktor risiko, tanda dan gejala pada berbagai tahap penyakit, serta potensi komplikasi yang dapat memengaruhi fungsi neurologis, perkembangan, dan kualitas hidup anak.


Bagian 2 – Diagnosis dan Penatalaksanaan

Bagian ini berfokus pada cara menegakkan diagnosis ensefalitis serta berbagai pendekatan pengobatan yang tersedia bagi anak yang terdampak. Modul ini menekankan pentingnya asuhan keperawatan berpusat pada keluarga, termasuk pemantauan neurologis, penatalaksanaan kejang, intervensi suportif, pemberian obat-obatan, edukasi pasien dan keluarga, serta pemberian dukungan berkelanjutan selama fase akut, masa pemulihan, dan rehabilitasi jangka panjang.

Manajemen Penyakit Jantung Rematik Pada Anak

Penyakit jantung rematik (PJR) tetap menjadi salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas kardiovaskular yang sebenarnya dapat dicegah pada anak-anak dan dewasa muda di seluruh dunia, dengan jumlah penderita diperkirakan mencapai 40 juta orang. Kondisi jantung kronis ini berkembang sebagai akibat dari demam rematik akut (DRA) yang terjadi setelah infeksi faringitis streptokokus grup A, dan secara tidak proporsional berdampak pada anak-anak di negara berpenghasilan rendah dan menengah, di mana kemiskinan, kepadatan penduduk, dan keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan menjadi faktor utama. Dengan lebih dari 300.000 kematian dini setiap tahunnya serta kerusakan katup jantung yang sering muncul sejak masa kanak-kanak, PJR mencerminkan penyakit akibat ketidaksetaraan sosial dan menjadi tantangan kardiologi pediatrik yang memerlukan kewaspadaan jangka panjang, deteksi dini, serta intervensi terapeutik berkelanjutan sepanjang masa kanak-kanak hingga dewasa.

Penatalaksanaan penyakit jantung rematik pada anak memerlukan pemahaman komprehensif mengenai patogenesis, perjalanan klinis, pendekatan diagnostik, serta strategi terapeutik berbasis bukti. Modul ini dirancang untuk membekali perawat dengan kompetensi esensial dalam memberikan asuhan optimal kepada pasien anak dengan PJR, termasuk melakukan asesmen jantung, mengenali progresivitas penyakit, memberikan antibiotik profilaksis, memantau komplikasi, serta menerapkan rencana perawatan berpusat pada keluarga. Modul ini menekankan peran penting perawat dalam memastikan kepatuhan terhadap profilaksis sekunder, edukasi pasien dan keluarga, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak, serta kolaborasi antarprofesi dalam perawatan. Pendekatan yang efektif terhadap PJR pada anak memerlukan strategi holistik yang tidak hanya berfokus pada kesehatan jantung, tetapi juga mencegah kekambuhan penyakit, mendukung perkembangan anak yang normal, serta memberdayakan keluarga sebagai mitra dalam pengelolaan penyakit jangka panjang, sekaligus mengurangi beban global dari kondisi yang dapat dicegah ini.


Tujuan Pembelajaran:

Pada akhir modul ini, peserta pembelajaran diharapkan mampu untuk:

  • Mendefinisikan penyakit jantung rematik.
  • Menyebutkan penyebab dan faktor risiko penyakit jantung rematik.
  • Menjelaskan patofisiologi penyakit jantung rematik.
  • Menjelaskan manifestasi klinis penyakit jantung rematik.
  • Menjelaskan penatalaksanaan medis dan keperawatan, serta proses keperawatan pada anak dengan penyakit jantung rematik.


Metodologi Pengajaran

Modul ini terdiri dari:

  • Video singkat berbasis teori yang menjelaskan kondisi dan penatalaksanaannya.
  • Pertanyaan-pertanyaan pengingat di sepanjang modul untuk mendorong pembelajaran aktif.
  • Kuis pra dan pasca tes untuk mempermudah pemahaman dan sintesis materi.


Target Peserta didik

Modul ini bermanfaat bagi perawat yang bekerja di berbagai bidang klinis pediatrik dan kardiovaskular, termasuk unit kardiologi anak, bangsal anak umum, layanan kesehatan sekolah, pusat kesehatan masyarakat, klinik anak rawat jalan, unit bedah jantung, dan fasilitas layanan kesehatan primer. Modul ini sangat berharga bagi perawat yang memberikan perawatan langsung kepada anak dengan penyakit jantung kronis, melakukan penilaian kardiovaskular pada populasi pediatrik, memberikan terapi profilaksis jangka panjang, serta memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga terkait pencegahan, penatalaksanaan, dan kepatuhan terhadap protokol profilaksis sekunder penyakit jantung rematik.


Rincian Modul

Modul ini dibagi menjadi 2 bagian:

  1. Bagian 1 – Pendahuluan dan Patofisiologi
  2. Bagian 2 – Diagnosis dan Manajemen


Bagian 1 – Pendahuluan dan Patofisiologi

Bagian ini memberikan pengenalan tentang penyakit jantung rematik pada anak, menjelaskan bagaimana kondisi ini berkembang dan memengaruhi jantung. Materi mencakup faktor risiko, tanda dan gejala pada berbagai tahap penyakit, serta potensi komplikasi yang dapat memengaruhi kesehatan dan perkembangan anak.


Bagian 2 – Diagnosis dan Manajemen

Bagian ini berfokus pada cara menegakkan diagnosis penyakit jantung rematik serta berbagai pendekatan pengobatan yang tersedia bagi anak yang terdampak. Modul ini menekankan pentingnya asuhan keperawatan berpusat pada keluarga, termasuk pemantauan rutin, dukungan pengobatan, edukasi pasien dan keluarga, serta pendampingan berkelanjutan sejak masa kanak-kanak hingga dewasa.

Perawatan Pasien Dengan Endometriosis

Endometriosis merupakan kondisi ginekologi yang signifikan, mempengaruhi sekitar 10% wanita usia reproduksi di seluruh dunia, dengan perkiraan 190 juta orang hidup dengan gangguan kronis ini. Kondisi inflamasi kompleks ini, yang ditandai dengan adanya jaringan mirip endometrium di luar rongga rahim, sering berkembang secara perlahan dan dapat berdampak signifikan pada kesehatan fisik, kesuburan, dan kualitas hidup. Penundaan diagnosis yang signifikan—rata-rata 7 hingga 10 tahun dari munculnya gejala hingga konfirmasi diagnosis—ditambah dengan persepsi yang salah tentang nyeri menstruasi, telah berkontribusi pada beban endometriosis yang semakin meningkat di berbagai populasi, dengan implikasi yang signifikan bagi hasil kesehatan wanita dan sistem perawatan kesehatan.

Pengelolaan endometriosis memerlukan pemahaman komprehensif tentang patofisiologi, manifestasi klinis, tantangan diagnostik, dan intervensi terapeutiknya. Modul ini dirancang untuk memberikan perawat pengetahuan esensial dan keterampilan praktis yang diperlukan untuk perawatan holistik pasien dengan endometriosis, termasuk penilaian gejala, pengelolaan nyeri, pemberian obat, dan implementasi rencana perawatan yang disesuaikan secara individual. Modul ini menekankan peran kritis perawat dalam pendidikan pasien, dukungan psikososial, dan perawatan kolaboratif, dengan menyadari bahwa pengelolaan endometriosis yang efektif memerlukan pendekatan multidisiplin yang menangani baik manifestasi fisik maupun dampak emosional dari kondisi kronis ini sambil mengoptimalkan pelestarian kesuburan dan kualitas hidup.


Tujuan Pembelajaran

Pada akhir modul ini, peserta didik akan mampu

  • Menjelaskan bagaimana endometriosis berkembang 
  • Mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat diagnosis, dan menggunakan alat bantu berbasis bukti untuk menilai pasien
  • Menerapkan pengobatan yang terbukti efektif untuk mengelola nyeri dan memberikan panduan yang jelas kepada pasien dan keluarga
  • Menyusun rencana perawatan keperawatan yang mencakup gejala fisik seperti nyeri kronis dan tantangan emosional
  • Bekerja sama dengan spesialis lain seperti ahli bedah dan penyedia layanan kesehatan mental untuk tetap mengikuti perkembangan terbaru, termasuk alat diagnostik berbasis kecerdasan buatan (AI).
  • Mendukung perubahan yang lebih luas dengan berpartisipasi dalam upaya peningkatan kesadaran dan mempromosikan kebijakan yang bertujuan untuk memperpendek penundaan diagnosis dan meningkatkan kualitas perawatan.


Metodologi Pengajaran:

Modul ini terdiri dari:

  • Video singkat berbasis teori yang menjelaskan kondisi dan pengelolaannya
  • Pertanyaan pengingat sepanjang modul untuk pembelajaran aktif
  • Ujian pra dan pasca untuk memudahkan pengingatan dan sintesis materi


Target Peserta didik:

Modul ini bermanfaat bagi perawat yang bekerja di berbagai lingkungan klinis kesehatan reproduksi dan kesehatan wanita, termasuk ruang gawat darurat, unit ginekologi, ruang bedah, klinik kesuburan, klinik kesehatan wanita rawat jalan, dan layanan kesehatan masyarakat. Modul ini khususnya berguna bagi perawat yang memberikan perawatan langsung kepada wanita dengan kondisi nyeri panggul kronis, melakukan penilaian ginekologi, dan memberikan pendidikan pasien terkait pengelolaan endometriosis dan kesehatan reproduksi.


Rincian Modul:
Modul ini dibagi menjadi dua bagian.

  1. Bagian 1 - Ciri klinis dan patofisiologi 
  2. Bagian 2 - Diagnosis dan strategi keperawatan holistik untuk perawatan endometriosis 

Bagian 1 - Ciri klinis dan patofisiologi 

Bagian ini membahas pengenalan tentang endometriosis dan patofisiologinya. Materi ini mencakup mekanisme pertumbuhan jaringan endometrium di luar rahim, proses inflamasi, dan pengaruh hormonal. Patofisiologi berfokus pada lokasi anatomi lesi endometrium, faktor risiko yang dapat diubah dan tidak dapat diubah, manifestasi klinis termasuk nyeri panggul dan infertilitas, serta komplikasi potensial dari endometriosis.


Bagian 2 - Diagnosis dan strategi keperawatan holistik untuk perawatan endometriosis 

Bagian ini membahas pendekatan diagnostik untuk endometriosis dan strategi manajemen komprehensif, termasuk intervensi farmakologis, bedah, dan non-farmakologis untuk pengendalian gejala dan pelestarian kesuburan. Modul ini juga berfokus pada pendidikan perawat tentang perawatan keperawatan yang berpusat pada pasien, termasuk pengelolaan nyeri, perawatan perioperatif, konseling kesuburan, pendidikan pasien, modifikasi gaya hidup, dan dukungan psikososial bagi individu yang hidup dengan endometriosis di berbagai tahap kehidupan.



Manajemen Diare Pada Anak

Diare merupakan salah satu gejala yang paling umum pada pasien pediatrik, dengan spektrum yang bervariasi mulai dari episode ringan yang sembuh sendiri hingga kondisi berat yang mengancam jiwa dan memerlukan intervensi medis segera. Diare didefinisikan sebagai buang air besar tiga kali atau lebih dalam bentuk cair atau berair per hari. Pada anak, diare menjadi masalah kesehatan global yang signifikan dan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada populasi pediatrik. Tidak seperti pasien dewasa, anak-anak lebih rentan terhadap komplikasi penyakit diare karena rasio luas permukaan tubuh terhadap berat badan yang lebih tinggi, kebutuhan metabolik yang meningkat, serta cadangan fisiologis yang terbatas. Etiologi diare mencakup berbagai penyebab, mulai dari agen infeksius yang umum seperti rotavirus dan patogen bakteri, hingga kondisi non-infeksi seperti alergi makanan, penyakit radang usus, dan efek samping obat.

Anak-anak sangat rentan terhadap komplikasi diare persisten karena laju metabolisme yang lebih tinggi, perputaran cairan yang lebih cepat, dan cadangan cairan yang lebih kecil dibandingkan orang dewasa. Kehilangan cairan dan elektrolit yang cepat dapat segera menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, dan asidosis metabolik. Bayi dan balita memiliki risiko tertinggi karena ketidakmampuan mereka mengkomunikasikan gejala secara efektif dan ketergantungan pada pengasuh untuk penggantian cairan. Modul ini akan membekali perawat dengan pengetahuan komprehensif dan keterampilan klinis berbasis bukti yang diperlukan untuk menilai, menangani, dan memberikan asuhan holistik bagi anak-anak yang mengalami penyakit diare di berbagai layanan kesehatan. Melalui pembelajaran sistematis modul ini, perawat akan mengembangkan keahlian dalam memahami patofisiologi kompleks diare pada anak, mengenali berbagai manifestasi klinis sesuai kelompok usia, serta menerapkan pendekatan asuhan berpusat pada keluarga yang mencakup kebutuhan fisik, psikologis, dan sosial anak beserta keluarganya selama episode diare akut.


Tujuan Pembelajaran

Pada akhir modul ini, perawat akan mampu untuk:

  • Mendefinisikan diare
  • Mengidentifikasi penyebab dan faktor risiko diare
  • Menjelaskan patofisiologi diare
  • Mendeskripsikan manifestasi klinis diare
  • Mendeskripsikan tata laksana medis dan keperawatan serta proses keperawatan dalam asuhan anak dengan diare


Metodologi Pengajaran

Modul ini terdiri dari:

  • Video singkat berbasis teori yang menjelaskan kondisi dan penatalaksanaannya
  • Pertanyaan ulasan antar modul untuk pembelajaran aktif
  • Pre-test dan post-test untuk memfasilitasi ingatan dan sintesis materi


Target Peserta didik

Modul ini dirancang untuk perawat yang bekerja di ruang rawat inap pediatrik dan unit perawatan intensif, instalasi gawat darurat dan unit perawatan segera, layanan primer dan pusat kesehatan masyarakat, serta unit gastroenterologi dan penyakit infeksi pediatrik. Modul ini membekali mereka untuk mengenali tanda-tanda awal dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit, memberikan intervensi berbasis bukti secara cepat, memberikan asuhan suportif sesuai usia, mendidik keluarga tentang kebersihan, nutrisi, dan manajemen di rumah, mengidentifikasi anak yang membutuhkan perawatan khusus atau darurat, serta mengadvokasi populasi pediatrik rentan melalui strategi pencegahan yang efektif.


Rincian Modul

Modul ini terdiri dari dua bagian:

  1. Bagian 1: Pendahuluan dan Patofisiologi
  2. Bagian 2: Manifestasi klinis dan manajemen


Bagian 1: Pendahuluan dan patofisiologi

Bagian ini membahas definisi diare pada anak. Materi meliputi patofisiologi penyakit diare, mekanisme kehilangan cairan dan elektrolit, proses transportasi usus, serta faktor kerentanan spesifik usia pada populasi pediatrik.

Bagian 2: Manifestasi klinis dan manajemen

Bagian ini membahas teknik evaluasi diagnostik pada anak dengan muntah, pendekatan penilaian klinis, serta strategi penatalaksanaan berbasis bukti termasuk penggantian cairan, terapi antiemetik, manajemen diet, dan asuhan keperawatan komprehensif dengan pendidikan keluarga.

Manajemen Muntah Pada Anak

Muntah adalah gejala yang sering muncul pada pasien anak-anak, yang dapat berkisar dari kondisi ringan yang bersifat self-limiting hingga manifestasi dari penyakit serius yang mendasari dan memerlukan intervensi medis segera. Berbeda dengan regurgitasi sederhana, muntah adalah refleks kompleks yang melibatkan pengeluaran paksa isi lambung melalui mulut. Pada anak-anak, muntah menimbulkan tantangan unik karena mereka lebih rentan terhadap dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, dan kesulitan dalam memperoleh riwayat medis yang akurat dari pasien yang lebih muda.

Anak-anak sangat rentan terhadap komplikasi muntah persisten karena laju metabolisme yang lebih tinggi, perputaran cairan yang lebih besar, dan cadangan cairan yang lebih kecil dibandingkan dengan orang dewasa. Penyebabnya bervariasi, mulai dari kondisi yang tidak berbahaya seperti gastroenteritis virus hingga keadaan darurat yang mengancam nyawa, termasuk peningkatan tekanan intrakranial, gangguan metabolik, dan kondisi bedah yang memerlukan intervensi segera.

Penilaian dan pengelolaan muntah pada anak-anak memerlukan pendekatan sistematis yang mempertimbangkan faktor-faktor spesifik usia dan potensi penurunan kondisi yang cepat. Anak-anak kecil berisiko tinggi mengalami dehidrasi parah karena ketidakmampuan mereka untuk mengkomunikasikan gejala secara efektif dan ketergantungan pada pengasuh untuk penggantian cairan.

Modul ini akan memberikan perawat pengetahuan komprehensif dan keterampilan berbasis bukti yang diperlukan untuk menilai, mengelola, dan memberikan perawatan holistik bagi anak-anak yang mengalami muntah di berbagai setting perawatan kesehatan. Perawat memainkan peran penting dalam pengenalan dini komplikasi, pemantauan status hidrasi, penerapan intervensi yang tepat, dan mendidik keluarga tentang strategi pengelolaan di rumah.

Melalui modul ini, perawat akan mengembangkan keahlian dalam mengenali berbagai penyebab muntah pada anak, memahami teknik penilaian yang sesuai dengan usia, dan menerapkan pendekatan perawatan yang berpusat pada keluarga yang memenuhi kebutuhan anak dan keluarganya selama episode penyakit akut.  


Tujuan Pembelajaran

Pada akhir modul ini, perawat akan mampu:

  • Menjelaskan muntah
  • Menyebutkan penyebab muntah.
  • Menjelaskan patofisiologi muntah.
  • Menjelaskan manifestasi klinis muntah.
  • Menjelaskan alat diagnostik untuk evaluasi muntah.
  • Menjelaskan pengelolaan medis dan keperawatan serta proses keperawatan yang terlibat dalam perawatan anak yang mengalami muntah.


Metodologi Pengajaran

Modul ini terdiri dari:

  • Video singkat berbasis teori yang menjelaskan kondisi dan pengelolaannya
  • Pertanyaan ulasan antar modul untuk pembelajaran aktif
  • Ujian pra dan pasca untuk memfasilitasi pengingatan dan sintesis materi


Target Peserta 

Modul ini sangat bermanfaat bagi perawat yang bekerja di ruang rawat anak, unit perawatan intensif, ruang gawat darurat, pusat perawatan darurat, pusat kesehatan masyarakat, fasilitas perawatan primer, unit gastroenterologi anak dan bedah anak, layanan kesehatan sekolah, serta klinik rawat jalan anak.

Para tenaga kesehatan ini berada dalam posisi yang tepat untuk mengenali tanda-tanda awal dehidrasi dan komplikasi, memberikan intervensi cepat untuk memulihkan keseimbangan cairan dan elektrolit, mendidik keluarga tentang praktik pemberian makan yang tepat dan strategi pengelolaan di rumah, serta memastikan rujukan tepat waktu bagi anak-anak yang memerlukan perawatan khusus atau intervensi bedah.


Rincian Modul:

Modul ini dibagi menjadi dua bagian:

  1. Bagian I - Pendahuluan dan Patofisiologi
  2. Bagian II - Diagnostik dan Manajemen


Bagian 1: Pendahuluan dan Patofisiologi

Bagian ini membahas definisi muntah pada anak-anak. Dibahas pula patogenesis muntah, jalur saraf yang terlibat dalam refleks muntah, serta manifestasi klinis yang spesifik berdasarkan usia pada populasi pediatrik.

Bagian 2: Diagnostik dan Manajemen

Bagian ini membahas teknik evaluasi diagnostik untuk anak-anak dengan muntah, pendekatan penilaian klinis, dan strategi penatalaksanaan berbasis bukti termasuk penggantian cairan, terapi antiemetik, pengelolaan diet, dan perawatan keperawatan komprehensif dengan pendidikan keluarga.

Manajemen Tuberkulosis Pada Anak

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular kronis yang disebabkan oleh kompleks Mycobacterium tuberculosis, yang terutama menyerang paru-paru tetapi dapat melibatkan sistem organ mana pun dalam tubuh. Pada anak-anak, TB menimbulkan tantangan diagnostik dan terapeutik yang unik karena perbedaan dalam manifestasi penyakit, respons imun, dan farmakokinetik obat dibandingkan dengan dewasa. TB pada anak-anak tetap menjadi masalah kesehatan global yang signifikan, dengan anak-anak menyumbang sekitar 10-15% dari semua kasus TB di seluruh dunia. Penyakit ini terutama merusak pada anak di bawah 5 tahun, yang berisiko lebih tinggi mengalami bentuk TB yang parah seperti TB miliaris dan meningitis TB akibat sistem kekebalan tubuh mereka yang belum matang.

Anak-anak dengan TB seringkali tidak menunjukkan gejala atau hanya mengalami gejala yang tidak spesifik, sehingga diagnosis menjadi sulit dan seringkali menyebabkan penundaan pengobatan. Selain itu, memperoleh sampel dahak yang memadai untuk konfirmasi bakteriologis sulit dilakukan pada anak-anak kecil, sehingga perlu mengandalkan temuan klinis dan radiologis. Kerentanan anak-anak terhadap infeksi TB dan perkembangan menjadi penyakit aktif dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti malnutrisi, infeksi HIV, paparan di lingkungan rumah tangga, dan kondisi tempat tinggal.

Modul ini akan membekali perawat dengan pengetahuan komprehensif dan keterampilan berbasis bukti yang diperlukan untuk mengenali, menilai, dan mengelola tuberkulosis pada pasien pediatrik di berbagai setting pelayanan kesehatan. Perawat memainkan peran krusial dalam identifikasi dini, pelacakan kontak, pemantauan kepatuhan pengobatan, dan pendidikan keluarga, yang merupakan komponen esensial untuk pengendalian TB yang sukses dan pencegahan penularan.

Melalui modul ini, perawat akan mengembangkan keahlian dalam mengenali berbagai manifestasi TB pada anak, memahami protokol pengobatan yang sesuai dengan usia, dan menerapkan pendekatan perawatan yang berpusat pada keluarga yang memenuhi kebutuhan unik anak-anak dan pengasuh mereka dalam mengelola kondisi kronis yang kompleks ini.  

Tujuan Pembelajaran:

Pada akhir modul ini, perawat akan mampu:

  • Mendefinisikan tuberkulosis pada anak-anak dan membedakan antara bentuk paru dan ekstraparu
  • Mengidentifikasi faktor risiko, pola penularan, dan populasi rentan untuk tuberkulosis pada anak-anak
  • Memahami patofisiologi infeksi TB dan perkembangan penyakit pada anak-anak
  • Mengenali manifestasi klinis dan tantangan diagnostik yang spesifik pada TB pada anak-anak
  • Menjelaskan strategi manajemen medis dan keperawatan berbasis bukti untuk anak-anak dengan TB
  • Menerapkan proses keperawatan secara efektif saat merawat pasien TB pada anak-anak dan keluarganya
  • Mengembangkan keterampilan dalam pelacakan kontak, pengendalian infeksi, dan pemantauan kepatuhan pengobatan
  • Memberikan pendidikan dan dukungan keluarga yang komprehensif untuk pengelolaan TB pada anak-anak di rumah

Metodologi Pengajaran

Modul ini terdiri dari:

  • Video singkat berbasis teori yang menjelaskan kondisi dan pengelolaannya
  • Pertanyaan ulasan antar modul untuk pembelajaran aktif
  • Ujian pra dan pasca untuk memudahkan pengingatan dan sintesis materi

Peserta Pelatihan

Modul ini sangat bermanfaat bagi perawat yang bekerja di ruang rawat anak, unit perawatan intensif, unit penyakit pernapasan dan menular, pusat kesehatan masyarakat, fasilitas pelayanan primer, dinas kesehatan yang terlibat dalam program pengendalian TB, layanan kesehatan sekolah, dan klinik rawat jalan anak.

Para tenaga kesehatan ini berada dalam posisi yang tepat untuk mengidentifikasi anak-anak yang berisiko, memberikan perawatan komprehensif selama pengobatan, mendidik keluarga tentang pengelolaan di rumah dan pengendalian infeksi, serta berkontribusi dalam upaya pencegahan dan pengendalian TB di komunitas mereka.

Rincian Modul:  

Modul ini dibagi menjadi dua bagian:  

  1. Bagian 1: Fitur Klinis dan Patofisiologi
  2. Bagian 2: Diagnosis dan Manajemen


Bagian 1: Fitur Klinis dan Patofisiologi

Bagian ini membahas definisi tuberkulosis pada anak-anak dan klasifikasinya berdasarkan lokasi anatomi, tingkat keparahan penyakit, dan status infeksi. Bagian ini juga mencakup gambaran umum patofisiologi, termasuk cara Mycobacterium tuberculosis mempengaruhi sistem organ yang berbeda pada anak-anak, respons imun, dan pembentukan granuloma, serta ciri klinis spesifik usia seperti gagal tumbuh, batuk persisten, demam, dan perubahan perilaku yang mungkin bersifat halus atau tidak spesifik pada populasi pediatrik.

Bagian 2: Diagnosis dan Manajemen

Bagian ini membahas tantangan dan prosedur diagnostik yang spesifik untuk anak-anak, termasuk alat penilaian klinis, interpretasi pencitraan dada pada pasien pediatrik, dan teknik pengumpulan spesimen untuk anak-anak kecil. Bagian ini juga mencakup protokol pengobatan berbasis bukti, termasuk terapi langsung yang diawasi (DOTS), obat anti-TB yang sesuai usia dan dosisnya, pengelolaan TB resisten obat pada anak-anak, serta strategi pengelolaan keperawatan komprehensif termasuk pendidikan keluarga tentang kepatuhan obat, dukungan nutrisi, tindakan pengendalian infeksi, skrining kontak, dan perawatan tindak lanjut jangka panjang.

Perawatan Pasien Dengan Fraktur Dan Dislokasi

Fraktur dan dislokasi merupakan beberapa cedera muskuloskeletal yang paling umum dijumpai di seluruh tempat perawatan kesehatan, mulai dari fraktur stres sederhana pada pasien rawat jalan hingga kasus poltrauma kompleks yang membutuhkan intervensi segera. Cedera ini diakibatkan oleh berbagai mekanisme, termasuk trauma berenergi tinggi, jatuh, insiden yang berhubungan dengan olahraga, proses patologis, dan kerapuhan tulang yang berkaitan dengan usia. Spektrum fraktur dan dislokasi mencakup segala hal, mulai dari fraktur ringan yang tidak tergeser yang dapat sembuh dengan penanganan konservatif hingga fraktur terbuka yang mengancam jiwa dengan kompromi pembuluh darah dan dislokasi sendi yang kompleks yang memerlukan penanganan darurat.

Penanganan fraktur dan dislokasi menuntut pemahaman yang menyeluruh mengenai fisiologi penyembuhan tulang, biomekanik sendi, prinsip-prinsip manajemen nyeri, dan potensi komplikasi serius seperti sindrom kompartemen, emboli lemak, infeksi, dan cedera neurovaskular. Perawatan ortopedi modern menekankan pada mobilisasi dini, pemulihan fungsional, dan pencegahan kecacatan jangka panjang melalui protokol pengobatan berbasis bukti dan strategi rehabilitasi.

Perawat memainkan peran penting dalam perawatan komprehensif pasien dengan fraktur dan dislokasi, mulai dari penilaian awal dan manajemen nyeri dalam keadaan darurat hingga dukungan rehabilitasi jangka panjang dan pencegahan komplikasi. Asuhan keperawatan yang efektif membutuhkan penilaian status neurovaskular yang terampil, pemahaman tentang teknik imobilisasi, keahlian dalam manajemen nyeri dan mobilitas, dan kemampuan untuk mengenali tanda-tanda awal komplikasi. Selain itu, perawat harus memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai ekspektasi pengobatan, kebutuhan perawatan di rumah, dan pentingnya kepatuhan terhadap pembatasan aktivitas dan perawatan lanjutan.

Modul ini dirancang untuk memberikan pengetahuan penting dan keterampilan klinis yang dibutuhkan oleh perawat dalam memberikan perawatan yang aman, efektif, dan penuh kasih kepada pasien dengan fraktur dan dislokasi. Isi modul ini menekankan pada praktik berbasis bukti, keselamatan pasien, pencegahan komplikasi, dan kolaborasi interdisipliner untuk mengoptimalkan hasil yang diperoleh pasien dan memfasilitasi kembalinya pasien ke fungsi semula.

Tujuan Pembelajaran:

Pada akhir modul ini, perawat akan dapat:

  • Memahami konsep dasar fraktur dan dislokasi, termasuk sistem klasifikasi, mekanisme cedera, fisiologi penyembuhan tulang, dan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemulihan.
  • Melakukan pengkajian yang komprehensif terhadap pasien dengan dugaan fraktur dan dislokasi, termasuk evaluasi neurovaskular, pengkajian nyeri, dan pengenalan situasi darurat yang memerlukan intervensi segera.
  • Menerapkan intervensi keperawatan yang tepat untuk menangani pasien dengan berbagai jenis fraktur dan dislokasi, termasuk teknik imobilisasi, strategi manajemen nyeri, dan pencegahan komplikasi seperti sindrom kompartemen dan cedera akibat tekanan.
  • Mengedukasi pasien dan pengasuh tentang rencana perawatan, pembatasan aktivitas, penggunaan alat bantu yang tepat, manajemen pengobatan, tanda dan gejala yang memerlukan perhatian medis, dan harapan rehabilitasi.
  • Berkolaborasi dengan tim multidisiplin untuk mengoordinasikan perawatan di seluruh rangkaian mulai dari perawatan akut hingga rehabilitasi, dan mengadvokasi pemulihan fungsional dan tujuan kualitas hidup pasien.

Metodologi Pengajaran:

Modul ini terdiri dari:

  • Video singkat berbasis teori yang menjelaskan jenis-jenis fraktur dan dislokasi, teknik penilaian, dan prinsip-prinsip penatalaksanaan
  • Pertanyaan-pertanyaan pengingat di sepanjang modul untuk pembelajaran aktif dan penguatan pengetahuan
  • Kuis sebelum dan sesudah tes untuk memudahkan mengingat dan mensintesis materi
  • Studi kasus interaktif yang mendemonstrasikan skenario pengambilan keputusan klinis

Target Peserta didik:

Modul ini bermanfaat bagi perawat yang bekerja di berbagai pengaturan klinis, termasuk unit gawat darurat, unit ortopedi, pusat trauma, bangsal bedah, fasilitas rehabilitasi, dan klinik rawat jalan. Modul ini juga bermanfaat bagi perawat yang memberikan perawatan pasien secara langsung dalam bidang kedokteran olahraga, kesehatan kerja, dan layanan kesehatan masyarakat di mana cedera patah tulang dan dislokasi sering dijumpai.

Rincian Modul:

Modul ini dibagi menjadi dua bagian untuk memastikan pemahaman yang komprehensif mengenai Fraktur dan dislokasi pada orang dewasa dan penatalaksanaannya.

  1. Bagian I : Anatomi muskuloskeletal, cedera dan komplikasi
  2. Bagian II : Penilaian dan diagnosis klinis

Pertumbuhan dan Perkembangan Anak dari Lahir hingga Remaja

Pertumbuhan dan perkembangan pada anak merupakan salah satu proses paling luar biasa dan kompleks dalam biologi manusia, mencakup perubahan fisik, kognitif, emosional, dan sosial yang terjadi sejak lahir hingga masa remaja. Memahami pola perkembangan ini sangat penting dalam praktik keperawatan anak, karena memungkinkan tenaga kesehatan menilai kemajuan normal, mengidentifikasi kemungkinan keterlambatan atau penyimpangan, serta memberikan intervensi dan bimbingan keluarga yang tepat.

Perjalanan dari bayi hingga remaja melibatkan tonggak perkembangan yang dapat diprediksi namun tetap bersifat individual, yang menjadi tolok ukur perkembangan sehat. Setiap tahap perkembangan memiliki karakteristik, tantangan, dan peluang yang unik sehingga memerlukan pengetahuan khusus serta pendekatan keperawatan yang disesuaikan. Identifikasi dini terhadap keterlambatan perkembangan dan intervensi tepat waktu dapat berdampak besar terhadap hasil jangka panjang anak, sehingga pengetahuan ini sangat penting bagi perawat yang bekerja di berbagai layanan kesehatan anak.

Modul komprehensif ini dirancang untuk membekali perawat dengan pengetahuan berbasis bukti tentang pola pertumbuhan dan perkembangan normal selama masa kanak-kanak hingga remaja. Modul ini menekankan peran perawat dalam penilaian perkembangan, deteksi dini keterlambatan, edukasi keluarga, serta pemberian bimbingan antisipatif untuk mendukung hasil perkembangan anak yang optimal.


Tujuan Pembelajaran:

Pada akhir modul ini, perawat diharapkan mampu untuk:

  • Mendefinisikan pertumbuhan dan perkembangan pada anak
  • Mengidentifikasi pola pertumbuhan normal dan tonggak perkembangan pada seluruh kelompok usia pediatrik (bayi, balita, prasekolah, usia sekolah, dan remaja)
  • Mendeskripsikan tonggak perkembangan fisik, kognitif, emosional, dan sosial utama untuk setiap kelompok usia
  • Mengenali tanda dan gejala keterlambatan perkembangan pada berbagai kelompok usia
  • Menjelaskan prinsip dan teknik penilaian serta skrining perkembangan
  • Membahas faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak
  • Memberikan bimbingan antisipatif yang sesuai kepada orang tua dan pengasuh di setiap tahap perkembangan
  • Mengembangkan rencana asuhan keperawatan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal
  • Menentukan kapan anak perlu dirujuk untuk evaluasi dan intervensi perkembangan khusus


Metodologi Pembelajaran

Modul ini mencakup:

  • Video interaktif berbasis teori yang menunjukkan tonggak perkembangan normal pada berbagai kelompok usia
  • Skenario pembelajaran berbasis kasus dengan anak pada berbagai tahap perkembangan
  • Kuis pre-test dan post-test untuk sintesis pengetahuan dan penilaian retensi


Target Peserta Didik

Modul ini bermanfaat bagi perawat yang bekerja di unit pediatrik, klinik kesehatan anak, poliklinik anak, program kesehatan sekolah, dan layanan kesehatan masyarakat. Modul ini sangat berharga bagi perawat yang terlibat dalam pemeriksaan kesehatan rutin, program skrining perkembangan, serta mereka yang memberikan edukasi dan dukungan kepada keluarga. Modul ini juga dapat menjadi sumber penting bagi perawat yang mempersiapkan diri untuk sertifikasi keperawatan anak maupun yang ingin meningkatkan keahlian dalam bidang perkembangan anak.


Rincian Modul:

Modul komprehensif ini dibagi ke dalam lima bagian yang saling terhubung, masing-masing berfokus pada periode perkembangan tertentu untuk memastikan pemahaman menyeluruh mengenai pola pertumbuhan dan perkembangan anak hingga remaja.

  1. Bagian 1: Pertumbuhan dan Perkembangan pada Bayi
  2. Bagian 2: Pertumbuhan dan Perkembangan pada Balita
  3. Bagian 3: Pertumbuhan dan Perkembangan pada Anak Prasekolah
  4. Bagian 4: Pertumbuhan dan Perkembangan pada Anak Usia Sekolah
  5. Bagian 5: Pertumbuhan dan Perkembangan pada Remaja


Bagian 1: Pertumbuhan dan Perkembangan pada Bayi

Membahas konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan, dengan fokus pada perubahan fisik, kognitif, dan sosial yang cepat selama tahun pertama kehidupan.

Bagian 2: Pertumbuhan dan Perkembangan pada Balita

Membahas periode balita yang ditandai dengan peningkatan mobilitas dan perkembangan bahasa. Topik utama meliputi pola pertumbuhan, keterampilan motorik, perkembangan bahasa, karakteristik perilaku, identifikasi keterlambatan, serta bimbingan antisipatif bagi orang tua.

Bagian 3: Pertumbuhan dan Perkembangan pada Anak Prasekolah

Membahas masa prasekolah ketika anak mulai mengembangkan kemandirian dan keterampilan sosial. Topik meliputi pertumbuhan fisik, domain perkembangan, pentingnya bermain, bimbingan antisipatif untuk orang tua dan guru, serta identifikasi keterlambatan dan masalah perilaku.

Bagian 4: Pertumbuhan dan Perkembangan pada Anak Usia Sekolah

Membahas periode usia sekolah yang ditandai dengan pertumbuhan stabil dan perkembangan keterampilan. Topik meliputi perkembangan motorik, kognitif, adaptif, sosial-emosional, bimbingan antisipatif untuk guru dan orang tua, serta pentingnya nutrisi.

Bagian 5: Pertumbuhan dan Perkembangan pada Remaja

Membahas masa remaja yang ditandai dengan perubahan fisik yang cepat dan pembentukan identitas. Topik meliputi proses remaja, pubertas dan perubahan hormonal, tahapan Tanner, domain perkembangan, bimbingan antisipatif, serta masalah kesehatan umum.


SIROSIS HATI PADA DEWASA

Sirosis hati merupakan tahap akhir dari penyakit hati kronis, ditandai dengan jaringan parut yang tidak dapat dipulihkan pada jaringan hati dan distorsi arsitektur hepatik, yang mengarah pada disfungsi hati yang progresif. Kondisi ini menjadi perhatian utama dalam kesehatan global, khususnya di wilayah dengan prevalensi tinggi infeksi hepatitis B dan C kronis, penyakit hati akibat alkohol, serta penyakit hati berlemak non-alkoholik (NAFLD) yang semakin meningkat akibat sindrom metabolik. Seiring perkembangan sirosis, pasien menjadi rentan terhadap berbagai komplikasi yang mengancam jiwa, termasuk hipertensi portal, perdarahan varises, ensefalopati hepatik, asites, dan karsinoma hepatoseluler.

Perawatan pasien dengan sirosis hati memerlukan pemahaman yang komprehensif mengenai perubahan patofisiologis, manifestasi klinis, tantangan diagnostik, serta strategi manajemen multidisipliner. Perawat memainkan peran penting dalam pengenalan dini tanda-tanda dekompensasi, pemantauan parameter laboratorium, penanganan komplikasi, serta memberikan edukasi dan dukungan psikososial kepada pasien dan keluarganya. Mengingat sifat sirosis yang kronis dan progresif, asuhan keperawatan juga harus berfokus pada dukungan nutrisi, keamanan pengobatan, pencegahan infeksi, serta perencanaan perawatan lanjut.

Modul ini dirancang untuk membekali perawat dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memberikan perawatan holistik dan berbasis bukti kepada individu yang hidup dengan sirosis hati. Penekanan diberikan pada perawatan yang berpusat pada pasien, intervensi dini, dan pencegahan komplikasi guna meningkatkan hasil klinis dan kualitas hidup pasien.

Tujuan :

Pada akhir modul, perawat akan dapat:

  • Memahami konsep dasar sirosis hati, termasuk definisi, etiologi, patofisiologi, dan tahapan perkembangannya.
  • Mengenali tanda dan gejala klinis sirosis yang terkompensasi dan terdekompensasi, serta implikasinya terhadap asesmen dan pemantauan pasien.
  • Melaksanakan intervensi keperawatan yang tepat untuk mengelola komplikasi umum seperti asites, ensefalopati hepatik, perdarahan varises, dan koagulopati.
  • Memberikan edukasi kepada pasien dan pengasuh terkait modifikasi gaya hidup, kebutuhan diet, kepatuhan minum obat, pencegahan infeksi, dan kapan harus mencari pertolongan medis.
  • Bekerja sama dengan tim multidisipliner untuk memberikan perawatan terintegrasi serta mendukung perencanaan perawatan lanjut dan manajemen paliatif bila diperlukan.

Metodologi Pengajaran:

Modul ini terdiri dari:

  • Video pendek berbasis teori yang menjelaskan kondisi penyakit dan manajemennya
  • Pertanyaan recall sepanjang modul untuk pembelajaran aktif
  • Kuis pre dan post-test untuk mempermudah pemahaman dan pengingatan materi

Target peserta didik

Modul ini bermanfaat bagi perawat yang bekerja di berbagai layanan klinis, termasuk unit perawatan jantung, klinik gagal jantung, unit telemetri, bangsal medis, dan layanan kesehatan masyarakat. Modul ini juga relevan bagi perawat yang memberikan perawatan langsung, edukasi gagal jantung, dan dukungan rehabilitasi jantung.

Rincian modul

Modul ini dibagi menjadi lima bagian untuk memberikan pemahaman komprehensif mengenai Sirosis Hati pada Dewasa dan manajemennya:

  1. Bagian I – Ciri Klinis dan Patofisiologi
  2. Bagian II – Penilaian dan Diagnosis
  3. Bagian III – Manajemen Keperawatan Komplikasi
  4. Bagian IV – Perawatan Psikososial dan Paliatif
  5. Bagian V – Terapi Lanjutan dan Perawatan Interdisipliner

Bagian I – Ciri Klinis dan Patofisiologi

Bagian ini memberikan gambaran umum tentang sirosis hati dan mekanisme patofisiologis yang mendasarinya. Dibahas tentang sifat progresif fibrosis hepatik, dampak cedera sel hati, serta perkembangan hipertensi portal. Juga dijelaskan faktor risiko yang dapat dan tidak dapat dimodifikasi, ciri klinis umum pada tahap kompensasi dan dekompensasi, serta komplikasi sistemik utama yang terkait dengan sirosis.

Bagian II – Penilaian dan Diagnosis

Bagian ini berfokus pada pendekatan sistematis dalam menilai pasien yang dicurigai atau telah terdiagnosis sirosis hati. Meliputi temuan pemeriksaan fisik, strategi pengambilan riwayat yang relevan, serta alat diagnostik penting seperti tes fungsi hati, modalitas pencitraan, dan sistem skoring seperti Child-Pugh dan MELD. Penekanan diberikan pada identifikasi dini komplikasi dan penentuan derajat keparahan penyakit.

Bagian III – Manajemen Keperawatan Komplikasi

Bagian ini menjabarkan tanggung jawab keperawatan dalam menangani komplikasi sirosis yang umum dan berpotensi mengancam jiwa. Termasuk intervensi keperawatan praktis untuk asites, ensefalopati hepatik, perdarahan varises, peritonitis bakteri spontan, dan koagulopati. Perawat akan belajar bagaimana memantau perubahan klinis, memberikan terapi dengan aman, serta berkolaborasi dalam manajemen multidisipliner untuk mencegah eksaserbasi.

Bagian IV – Perawatan Psikososial dan Paliatif

Bagian ini menekankan pentingnya menangani tantangan emosional, psikologis, dan sosial yang dihadapi pasien dengan penyakit hati kronis. Dibahas strategi untuk edukasi pasien dan keluarga yang efektif, dukungan koping, dan konseling kepatuhan. Selain itu, diperkenalkan prinsip-prinsip perawatan paliatif pada penyakit hati stadium akhir, dengan fokus pada kenyamanan, pengurangan gejala, dan perawatan yang bermartabat.

Bagian V – Terapi Lanjutan dan Perawatan Interdisipliner

Bagian ini memperkenalkan pilihan pengobatan medis dan bedah lanjutan bagi pasien dengan gagal hati progresif. Dibahas indikasi transplantasi hati, kriteria kelayakan, serta asuhan keperawatan pra dan pasca transplantasi. Peran kolaborasi interdisipliner—termasuk hepatolog, ahli gizi, apoteker, dan pekerja sosial—juga disoroti sebagai elemen penting dalam mengoptimalkan hasil perawatan kasus sirosis yang kompleks

Aterosklerosis koroner

Aterosklerosis koroner merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia, yang mempengaruhi sekitar 18,2 juta orang dewasa di Amerika Serikat saja dan tetap menjadi patologi utama yang mendasari penyakit jantung koroner di seluruh dunia. Kondisi progresif ini, yang ditandai dengan penumpukan plak yang sarat kolesterol di dalam arteri koroner, berkembang secara diam-diam selama beberapa dekade sebelum bermanifestasi sebagai kejadian klinis yang berpotensi mengancam jiwa. Meningkatnya prevalensi faktor risiko seperti obesitas, hipertensi, dan sindrom metabolik telah berkontribusi pada meningkatnya beban aterosklerosis koroner di berbagai populasi, dengan implikasi yang signifikan terhadap sistem perawatan kesehatan dan strategi kesehatan masyarakat.

Manajemen aterosklerosis koroner menuntut pemahaman yang mendalam mengenai patofisiologi, stratifikasi risiko, tindakan pencegahan, dan intervensi terapeutik. Modul ini dirancang untuk memberikan pengetahuan penting dan keterampilan praktis yang dibutuhkan perawat untuk perawatan komprehensif pasien dengan aterosklerosis koroner, termasuk penilaian risiko, pemantauan parameter kardiovaskular, manajemen pengobatan, dan penerapan strategi modifikasi gaya hidup. Modul ini menekankan peran penting perawat dalam edukasi pasien, dukungan kepatuhan, dan perawatan kolaboratif, dengan menyadari bahwa manajemen aterosklerosis koroner yang efektif memerlukan pendekatan multidisiplin yang menangani presentasi akut dan pencegahan jangka panjang dari kejadian kardiovaskular yang merugikan.


Tujuan Pembelajaran: 

Pada akhir modul ini, perawat akan mampu:

  • Memahami dasar-dasar penyakit ini (definisi, patofisiologi, faktor risiko, manifestasi) 
  • Menerapkan pendekatan berbasis bukti untuk skrining, diagnosis, dan penilaian risiko untuk pasien yang memiliki atau berisiko terkena aterosklerosis koroner.
  • Menerapkan strategi manajemen yang komprehensif, termasuk intervensi farmakologis dan non-farmakologis untuk pencegahan primer dan sekunder aterosklerosis koroner.
  • Mengembangkan dan memberikan asuhan keperawatan yang berpusat pada pasien, termasuk intervensi akut, dukungan rehabilitasi, edukasi pasien, modifikasi faktor risiko, dan dukungan psikososial bagi individu di seluruh spektrum aterosklerosis coroner


Metodologi Pengajaran

Modul ini terdiri dari 

  • Video singkat berbasis teori yang menjelaskan kondisi penyakit dan penanganannya
  • Pertanyaan-pertanyaan di sela-sela modul untuk pembelajaran aktif
  • Kuis sebelum dan sesudah tes untuk memudahkan mengingat dan mensintesis materi


Target Peserta Didik

Modul ini bermanfaat bagi perawat yang bekerja di berbagai pengaturan klinis, termasuk unit medis dan bedah, klinik diabetes rawat jalan, pusat kesehatan primer, dan layanan kesehatan masyarakat. Modul ini juga bermanfaat bagi perawat yang memberikan perawatan pasien secara langsung, edukasi aterosklerosis koroner, dan dukungan manajemen diri.


Rincian modul:

Modul ini dibagi menjadi dua bagian untuk memastikan pemahaman yang komprehensif tentang Aterosklerosis Koroner

  • Bagian I - Pendahuluan dan patofisiologi
  • Bagian II - Diagnosis dan penatalaksanaan


Bagian I - Pendahuluan dan patofisiologi

Bagian ini membahas tentang pengenalan aterosklerosis koroner dan patofisiologinya. Bagian ini mencakup patofisiologi aterosklerosis koroner. Patofisiologi ini berfokus pada dampak, faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan yang tidak dapat dimodifikasi, gambaran klinis dan komplikasi aterosklerosis koroner. 

Bagian II - Diagnosis dan pengelolaan

Bagian ini membahas teknik-teknik untuk mendiagnosis aterosklerosis koroner dan strategi manajemen yang komprehensif, termasuk intervensi farmakologis dan non-farmakologis untuk pencegahan primer dan sekunder aterosklerosis koroner. Modul ini juga berfokus pada pendidikan perawat mengenai asuhan keperawatan yang berpusat pada pasien, termasuk intervensi akut, dukungan rehabilitasi, edukasi pasien, modifikasi faktor risiko, dan dukungan psikososial bagi individu di seluruh spektrum aterosklerosis koroner.