Perawatan Pasien Dengan Fraktur Dan Dislokasi

Fraktur dan dislokasi merupakan beberapa cedera muskuloskeletal yang paling umum dijumpai di seluruh tempat perawatan kesehatan, mulai dari fraktur stres sederhana pada pasien rawat jalan hingga kasus poltrauma kompleks yang membutuhkan intervensi segera. Cedera ini diakibatkan oleh berbagai mekanisme, termasuk trauma berenergi tinggi, jatuh, insiden yang berhubungan dengan olahraga, proses patologis, dan kerapuhan tulang yang berkaitan dengan usia. Spektrum fraktur dan dislokasi mencakup segala hal, mulai dari fraktur ringan yang tidak tergeser yang dapat sembuh dengan penanganan konservatif hingga fraktur terbuka yang mengancam jiwa dengan kompromi pembuluh darah dan dislokasi sendi yang kompleks yang memerlukan penanganan darurat.

Penanganan fraktur dan dislokasi menuntut pemahaman yang menyeluruh mengenai fisiologi penyembuhan tulang, biomekanik sendi, prinsip-prinsip manajemen nyeri, dan potensi komplikasi serius seperti sindrom kompartemen, emboli lemak, infeksi, dan cedera neurovaskular. Perawatan ortopedi modern menekankan pada mobilisasi dini, pemulihan fungsional, dan pencegahan kecacatan jangka panjang melalui protokol pengobatan berbasis bukti dan strategi rehabilitasi.

Perawat memainkan peran penting dalam perawatan komprehensif pasien dengan fraktur dan dislokasi, mulai dari penilaian awal dan manajemen nyeri dalam keadaan darurat hingga dukungan rehabilitasi jangka panjang dan pencegahan komplikasi. Asuhan keperawatan yang efektif membutuhkan penilaian status neurovaskular yang terampil, pemahaman tentang teknik imobilisasi, keahlian dalam manajemen nyeri dan mobilitas, dan kemampuan untuk mengenali tanda-tanda awal komplikasi. Selain itu, perawat harus memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai ekspektasi pengobatan, kebutuhan perawatan di rumah, dan pentingnya kepatuhan terhadap pembatasan aktivitas dan perawatan lanjutan.

Modul ini dirancang untuk memberikan pengetahuan penting dan keterampilan klinis yang dibutuhkan oleh perawat dalam memberikan perawatan yang aman, efektif, dan penuh kasih kepada pasien dengan fraktur dan dislokasi. Isi modul ini menekankan pada praktik berbasis bukti, keselamatan pasien, pencegahan komplikasi, dan kolaborasi interdisipliner untuk mengoptimalkan hasil yang diperoleh pasien dan memfasilitasi kembalinya pasien ke fungsi semula.

Tujuan Pembelajaran:

Pada akhir modul ini, perawat akan dapat:

  • Memahami konsep dasar fraktur dan dislokasi, termasuk sistem klasifikasi, mekanisme cedera, fisiologi penyembuhan tulang, dan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemulihan.
  • Melakukan pengkajian yang komprehensif terhadap pasien dengan dugaan fraktur dan dislokasi, termasuk evaluasi neurovaskular, pengkajian nyeri, dan pengenalan situasi darurat yang memerlukan intervensi segera.
  • Menerapkan intervensi keperawatan yang tepat untuk menangani pasien dengan berbagai jenis fraktur dan dislokasi, termasuk teknik imobilisasi, strategi manajemen nyeri, dan pencegahan komplikasi seperti sindrom kompartemen dan cedera akibat tekanan.
  • Mengedukasi pasien dan pengasuh tentang rencana perawatan, pembatasan aktivitas, penggunaan alat bantu yang tepat, manajemen pengobatan, tanda dan gejala yang memerlukan perhatian medis, dan harapan rehabilitasi.
  • Berkolaborasi dengan tim multidisiplin untuk mengoordinasikan perawatan di seluruh rangkaian mulai dari perawatan akut hingga rehabilitasi, dan mengadvokasi pemulihan fungsional dan tujuan kualitas hidup pasien.

Metodologi Pengajaran:

Modul ini terdiri dari:

  • Video singkat berbasis teori yang menjelaskan jenis-jenis fraktur dan dislokasi, teknik penilaian, dan prinsip-prinsip penatalaksanaan
  • Pertanyaan-pertanyaan pengingat di sepanjang modul untuk pembelajaran aktif dan penguatan pengetahuan
  • Kuis sebelum dan sesudah tes untuk memudahkan mengingat dan mensintesis materi
  • Studi kasus interaktif yang mendemonstrasikan skenario pengambilan keputusan klinis

Target Peserta didik:

Modul ini bermanfaat bagi perawat yang bekerja di berbagai pengaturan klinis, termasuk unit gawat darurat, unit ortopedi, pusat trauma, bangsal bedah, fasilitas rehabilitasi, dan klinik rawat jalan. Modul ini juga bermanfaat bagi perawat yang memberikan perawatan pasien secara langsung dalam bidang kedokteran olahraga, kesehatan kerja, dan layanan kesehatan masyarakat di mana cedera patah tulang dan dislokasi sering dijumpai.

Rincian Modul:

Modul ini dibagi menjadi dua bagian untuk memastikan pemahaman yang komprehensif mengenai Fraktur dan dislokasi pada orang dewasa dan penatalaksanaannya.

  1. Bagian I : Anatomi muskuloskeletal, cedera dan komplikasi
  2. Bagian II : Penilaian dan diagnosis klinis

Gagal Jantung Kongestif (GJK)

Gagal jantung kongestif (GJK) merupakan beban kesehatan global yang signifikan dengan prevalensi yang terus meningkat, yang memengaruhi sekitar 64 juta orang di seluruh dunia dan menyumbang biaya perawatan kesehatan yang cukup besar. Sindrom klinis yang kompleks ini, yang ditandai dengan ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh, diakibatkan oleh kelainan struktural atau fungsional jantung yang mengganggu pengisian atau pengeluaran ventrikel. Meskipun ada kemajuan dalam pendekatan terapeutik, gagal jantung terus dikaitkan dengan tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi, dengan tingkat kelangsungan hidup 5 tahun yang sebanding dengan banyak keganasan. Meningkatnya insiden kondisi predisposisi seperti hipertensi, penyakit arteri koroner, dan diabetes mellitus telah berkontribusi pada meningkatnya prevalensi gagal jantung di berbagai populasi.

Penanganan gagal jantung kongestif yang efektif menuntut pemahaman yang komprehensif mengenai patofisiologi, klasifikasi klinis, strategi diagnostik, dan intervensi terapeutik. Modul ini bertujuan untuk membekali perawat dengan pengetahuan penting dan keterampilan praktis yang diperlukan untuk perawatan gagal jantung, termasuk penilaian hemodinamik, manajemen cairan, pemberian obat, pemantauan gejala, dan penerapan protokol berbasis bukti. Modul ini menekankan peran penting perawat dalam edukasi pasien, promosi perawatan diri, dukungan psikologis, dan perencanaan perawatan kolaboratif, dengan menyadari bahwa manajemen yang optimal tidak hanya mencakup intervensi farmakologis, tetapi juga mencakup perawatan holistik yang berpusat pada pasien dan pertimbangan kualitas hidup.

Tujuan Pembelajaran:

Pada akhir modul ini, perawat akan mampu:

  • Mendefinisikan gagal jantung kongestif 
  • Menyebutkan penyebab, faktor risiko, jenis dan tahapan CCF
  • Menjelaskan patofisiologi dan manifestasi klinis gagal jantung
  • Mengidentifikasi pendekatan diagnostik dan modalitas pengobatan
  • Merinci penatalaksanaan medis dan keperawatan bagi pasien gagal jantung
  • Mendiskusikan tanggung jawab perawat dalam merawat pasien dengan gagal jantung akut dan kronis

Metodologi Pengajaran:

Modul ini terdiri dari:

  • Video singkat berbasis teori yang menjelaskan kondisi penyakit dan penatalaksanaannya
  • Pertanyaan-pertanyaan untuk mengingat kembali sepanjang modul untuk pembelajaran aktif
  • Kuis pra dan pascauji untuk memudahkan mengingat dan mensintesis materi

Target Peserta Didik:

Modul ini bermanfaat bagi perawat yang bekerja di berbagai pengaturan klinis, termasuk unit perawatan jantung, klinik gagal jantung, unit telemetri, bangsal medis, dan layanan kesehatan masyarakat. Modul ini juga bermanfaat bagi perawat yang memberikan perawatan pasien secara langsung, edukasi gagal jantung, dan dukungan rehabilitasi jantung.

Rincian kursus:

Modul ini dibagi menjadi dua bagian yang komprehensif:

  1. Bagian I - Pendahuluan dan patofisiologi
  2. Bagian II - Diagnosis dan penatalaksanaan

Bagian I - Pendahuluan dan patofisiologi

Bagian ini membahas pengenalan gagal jantung kongestif dan patofisiologinya. Bagian ini mencakup patofisiologi gagal jantung kongestif. Patofisiologi berfokus pada dampak, faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan yang tidak dapat dimodifikasi, gambaran klinis dan komplikasi gagal jantung kongestif.

Bagian II - Diagnosis dan manajemen

Bagian ini membahas teknik-teknik untuk mendiagnosis gagal jantung kongestif dan strategi manajemen yang komprehensif, termasuk intervensi farmakologis dan non-farmakologis untuk pencegahan gagal jantung kongestif baik primer maupun sekunder. Modul ini juga berfokus pada pendidikan perawat mengenai asuhan keperawatan yang berpusat pada pasien, termasuk intervensi akut, dukungan rehabilitasi, edukasi pasien, modifikasi faktor risiko, dan dukungan psikososial bagi individu di seluruh spektrum gagal jantung kongestif.


Angina Pektoris

Angina pektoris merupakan manifestasi kardiovaskular yang signifikan yang mempengaruhi sekitar 10 juta orang Amerika dan tetap menjadi penyebab utama kecacatan dan penurunan kualitas hidup secara global. Sindrom klinis ini, yang ditandai dengan rasa tidak nyaman atau tekanan di dada akibat iskemia miokard karena ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen miokard, berfungsi sebagai tanda peringatan penting dari penyakit arteri koroner yang mendasarinya. Prevalensi angina meningkat seiring bertambahnya usia dan dipengaruhi oleh meningkatnya beban global faktor risiko kardiovaskular termasuk hipertensi, dislipidemia, dan diabetes mellitus, terutama di wilayah berkembang di mana strategi pencegahan penyakit kardiovaskular masih belum berkembang.

Pengelolaan angina pektoris memerlukan pemahaman menyeluruh mengenai mekanisme patofisiologis, presentasi klinis, dan pendekatan terapeutik kontemporer. Modul ini dirancang untuk membekali perawat dengan pengetahuan penting dan keterampilan praktis yang diperlukan untuk perawatan angina yang efektif, termasuk penilaian gejala, manajemen farmakologis, konseling modifikasi gaya hidup, dan intervensi darurat selama episode akut. Modul ini menekankan peran integral perawat dalam edukasi pasien, manajemen gejala, dukungan kepatuhan pengobatan, dan perencanaan perawatan individual, dengan menyadari bahwa manajemen angina yang berhasil mencakup pereda gejala akut dan strategi jangka panjang untuk meningkatkan perfusi miokard, memodifikasi faktor risiko kardiovaskular, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.


Tujuan Pembelajaran: 

Pada akhir modul ini, perawat akan dapat:

  • Memahami konsep dasar angina pektoris, termasuk definisi, klasifikasi, patofisiologi, faktor risiko, dan presentasi klinis yang bervariasi pada berbagai jenis angina.
  • Menerapkan pendekatan diagnostik dan strategi penilaian yang tepat untuk mengevaluasi dan membuat stratifikasi risiko secara efektif pada pasien yang dicurigai atau dikonfirmasi menderita angina pektoris.
  • Menerapkan rencana manajemen komprehensif yang menggabungkan intervensi farmakologis dan non-farmakologis untuk angina pektoris berdasarkan pedoman berbasis bukti terkini.
  • Mengembangkan dan memberikan asuhan keperawatan yang berpusat pada pasien untuk penanganan angina akut dan kronis, termasuk penilaian gejala, pemberian obat, edukasi pasien, dan dukungan psikososial.


Metodologi Pengajaran

Modul ini terdiri dari 

  • Video singkat berbasis teori yang menjelaskan kondisi penyakit dan penanganannya
  • Pertanyaan-pertanyaan di sela-sela modul untuk pembelajaran aktif
  • Kuis sebelum dan sesudah tes untuk memudahkan mengingat dan mensintesis materi


Target Peserta Didik

Modul ini bermanfaat bagi perawat yang bekerja di berbagai pengaturan klinis, termasuk unit medis dan bedah, klinik diabetes rawat jalan, pusat kesehatan primer, dan layanan kesehatan masyarakat. Modul ini juga bermanfaat bagi perawat yang memberikan perawatan pasien secara langsung, edukasi angina pektoris, dan dukungan manajemen diri.


Rincian modul:

Modul ini dibagi menjadi dua bagian untuk memastikan pemahaman yang komprehensif tentang Angina pektoris

  • Bagian I - Pendahuluan dan patofisiologi
  • Bagian II - Diagnosis dan penatalaksanaan

Bagian I - Pendahuluan dan patofisiologi

Bagian ini membahas tentang pengenalan Angina Pektoris dan patofisiologinya. Bagian ini berfokus pada dampak, faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan yang tidak dapat dimodifikasi, gambaran klinis dan komplikasi Angina Pektoris. 

Bagian II - Diagnosis dan Manajemen

Bagian ini membahas teknik-teknik untuk mendiagnosis Angina Pektoris dan strategi manajemen yang komprehensif, termasuk intervensi farmakologis dan non farmakologis untuk Angina. Modul ini juga berfokus pada pendidikan perawat mengenai asuhan keperawatan yang berpusat pada pasien, termasuk intervensi akut, dukungan rehabilitasi, edukasi pasien, modifikasi faktor risiko, dan dukungan psikososial untuk individu di seluruh spektrum Angina Pektoris


Aterosklerosis koroner

Aterosklerosis koroner merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia, yang mempengaruhi sekitar 18,2 juta orang dewasa di Amerika Serikat saja dan tetap menjadi patologi utama yang mendasari penyakit jantung koroner di seluruh dunia. Kondisi progresif ini, yang ditandai dengan penumpukan plak yang sarat kolesterol di dalam arteri koroner, berkembang secara diam-diam selama beberapa dekade sebelum bermanifestasi sebagai kejadian klinis yang berpotensi mengancam jiwa. Meningkatnya prevalensi faktor risiko seperti obesitas, hipertensi, dan sindrom metabolik telah berkontribusi pada meningkatnya beban aterosklerosis koroner di berbagai populasi, dengan implikasi yang signifikan terhadap sistem perawatan kesehatan dan strategi kesehatan masyarakat.

Manajemen aterosklerosis koroner menuntut pemahaman yang mendalam mengenai patofisiologi, stratifikasi risiko, tindakan pencegahan, dan intervensi terapeutik. Modul ini dirancang untuk memberikan pengetahuan penting dan keterampilan praktis yang dibutuhkan perawat untuk perawatan komprehensif pasien dengan aterosklerosis koroner, termasuk penilaian risiko, pemantauan parameter kardiovaskular, manajemen pengobatan, dan penerapan strategi modifikasi gaya hidup. Modul ini menekankan peran penting perawat dalam edukasi pasien, dukungan kepatuhan, dan perawatan kolaboratif, dengan menyadari bahwa manajemen aterosklerosis koroner yang efektif memerlukan pendekatan multidisiplin yang menangani presentasi akut dan pencegahan jangka panjang dari kejadian kardiovaskular yang merugikan.


Tujuan Pembelajaran: 

Pada akhir modul ini, perawat akan mampu:

  • Memahami dasar-dasar penyakit ini (definisi, patofisiologi, faktor risiko, manifestasi) 
  • Menerapkan pendekatan berbasis bukti untuk skrining, diagnosis, dan penilaian risiko untuk pasien yang memiliki atau berisiko terkena aterosklerosis koroner.
  • Menerapkan strategi manajemen yang komprehensif, termasuk intervensi farmakologis dan non-farmakologis untuk pencegahan primer dan sekunder aterosklerosis koroner.
  • Mengembangkan dan memberikan asuhan keperawatan yang berpusat pada pasien, termasuk intervensi akut, dukungan rehabilitasi, edukasi pasien, modifikasi faktor risiko, dan dukungan psikososial bagi individu di seluruh spektrum aterosklerosis coroner


Metodologi Pengajaran

Modul ini terdiri dari 

  • Video singkat berbasis teori yang menjelaskan kondisi penyakit dan penanganannya
  • Pertanyaan-pertanyaan di sela-sela modul untuk pembelajaran aktif
  • Kuis sebelum dan sesudah tes untuk memudahkan mengingat dan mensintesis materi


Target Peserta Didik

Modul ini bermanfaat bagi perawat yang bekerja di berbagai pengaturan klinis, termasuk unit medis dan bedah, klinik diabetes rawat jalan, pusat kesehatan primer, dan layanan kesehatan masyarakat. Modul ini juga bermanfaat bagi perawat yang memberikan perawatan pasien secara langsung, edukasi aterosklerosis koroner, dan dukungan manajemen diri.


Rincian modul:

Modul ini dibagi menjadi dua bagian untuk memastikan pemahaman yang komprehensif tentang Aterosklerosis Koroner

  • Bagian I - Pendahuluan dan patofisiologi
  • Bagian II - Diagnosis dan penatalaksanaan


Bagian I - Pendahuluan dan patofisiologi

Bagian ini membahas tentang pengenalan aterosklerosis koroner dan patofisiologinya. Bagian ini mencakup patofisiologi aterosklerosis koroner. Patofisiologi ini berfokus pada dampak, faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan yang tidak dapat dimodifikasi, gambaran klinis dan komplikasi aterosklerosis koroner. 

Bagian II - Diagnosis dan pengelolaan

Bagian ini membahas teknik-teknik untuk mendiagnosis aterosklerosis koroner dan strategi manajemen yang komprehensif, termasuk intervensi farmakologis dan non-farmakologis untuk pencegahan primer dan sekunder aterosklerosis koroner. Modul ini juga berfokus pada pendidikan perawat mengenai asuhan keperawatan yang berpusat pada pasien, termasuk intervensi akut, dukungan rehabilitasi, edukasi pasien, modifikasi faktor risiko, dan dukungan psikososial bagi individu di seluruh spektrum aterosklerosis koroner.


Diabetes Melitus

Diabetes melitus merupakan salah satu tantangan kesehatan global yang paling signifikan di abad ke-21, yang memengaruhi lebih dari 537 juta orang di seluruh dunia dan diproyeksikan meningkat secara dramatis dalam beberapa dekade mendatang. Gangguan metabolik kronis ini telah menjadi semakin lazim di semua kelompok usia, dengan tingkat yang sangat mengkhawatirkan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah di mana sumber daya perawatan kesehatan sering kali terbatas. Penyakit ini, yang ditandai dengan gangguan metabolisme glukosa akibat kurangnya produksi atau kerja insulin, menyebabkan komplikasi sistemik yang secara signifikan berdampak pada kualitas hidup dan memberikan beban yang besar pada sistem perawatan kesehatan di seluruh dunia.

Pengelolaan diabetes melitus memerlukan pemahaman yang komprehensif mengenai patofisiologi, manifestasi klinis, dan pendekatan terapeutik. Modul ini dirancang untuk membekali perawat dengan pengetahuan penting dan keterampilan praktis yang diperlukan untuk perawatan diabetes yang efektif, termasuk pemantauan glukosa darah, manajemen pengobatan, strategi modifikasi gaya hidup, dan pencegahan komplikasi akut dan kronis. Modul ini menekankan peran perawat dalam edukasi pasien, dukungan manajemen diri, dan perencanaan perawatan individual, dengan menyadari bahwa manajemen diabetes yang sukses tidak hanya mencakup kontrol glikemik, tetapi juga mencakup perawatan pasien secara menyeluruh dan intervensi pencegahan.

Tujuan Pembelajaran:

Pada akhir modul ini, perawat akan dapat:

  • Mendefinisikan Diabetes Melitus.
  • Menyebutkan penyebab dan faktor risiko Diabetes Melitus.
  • Menjelaskan patofisiologi dan manifestasi klinis.
  • Mengidentifikasi alat diagnostik dan pilihan pengobatan.
  • Sebutkan manajemen medis dan keperawatan untuk penderita Diabetes Mellitus.
  • Mendiskusikan tanggung jawab perawat dalam merawat pasien dengan Diabetes Mellitus

Modul ini dibagi menjadi empat bagian untuk memastikan pemahaman yang komprehensif mengenai Diabetes Melitus

  1. Bagian 1: Pendahuluan dan Patofisiologi
  2. Bagian 2: Diagnosis dan Manajemen Medis
  3. Bagian 3: Pemberian Insulin
  4. Bagian 4: Manajemen Keperawatan

Metodologi Pengajaran

Modul ini terdiri dari

  • Video singkat berbasis teori yang menjelaskan kondisi penyakit dan penanganannya
  • Pertanyaan-pertanyaan di sela-sela modul untuk pembelajaran aktif
  • Kuis sebelum dan sesudah tes untuk memudahkan mengingat dan mensintesis materi

Target Peserta Didik

Modul ini bermanfaat bagi perawat yang bekerja di berbagai pengaturan klinis, termasuk unit medis dan bedah, klinik diabetes rawat jalan, pusat kesehatan primer, dan layanan kesehatan masyarakat. Modul ini juga bermanfaat bagi perawat yang memberikan perawatan pasien secara langsung, edukasi diabetes, dan dukungan manajemen diri.

Pneumonia pada orang dewasa dan pengelolaannya

Pneumonia adalah infeksi pernapasan serius yang menyebabkan peradangan pada kantung udara (alveoli) di satu atau kedua paru-paru, menyebabkan kantung tersebut terisi cairan atau nanah. Ini adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia, terutama pada populasi rentan seperti lansia, individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan diabetes. Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai patogen, termasuk bakteri, virus, jamur, dan parasit. Pengenalan dini, diagnosis yang akurat, dan pengelolaan yang efektif sangat penting untuk meningkatkan hasil pasien.

Modul ini akan memberikan perawat pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menilai dan mengelola pneumonia dalam berbagai situasi klinis, memastikan perawatan berbasis bukti dan mengurangi risiko komplikasi seperti gagal pernapasan dan sepsis.

Melalui modul ini, perawat akan memperkuat pemahaman mereka tentang fitur klinis pneumonia, berbagai metode diagnostik, dan strategi pengobatan terbaru yang disesuaikan dengan jenis dan tingkat keparahan infeksi.

Tujuan Pembelajaran:

Pada akhir modul ini, perawat akan mampu:

  • Mendefinisikan pneumonia dan berbagai jenisnya.
  • Mengidentifikasi penyebab dan faktor risiko yang terkait dengan pneumonia.
  • Memahami patofisiologi dan menghubungkannya dengan manifestasi klinis.
  • Menguraikan pengelolaan medis dan keperawatan pneumonia.
  • Menerapkan proses keperawatan secara efektif saat merawat pasien dengan pneumonia.

Metodologi Pengajaran

Modul ini terdiri dari:

  • Video singkat berbasis teori yang menjelaskan kondisi penyakit dan pengelolaannya
  • Pertanyaan pengingat di antara modul untuk pembelajaran aktif
  • Kuis pra dan pasca tes untuk memudahkan mengingat dan mensintesis materi

Target Peserta Didik

Modul ini bermanfaat bagi perawat yang bekerja di unit perawatan intensif, unit perawatan medis/pernapasan, poliklinik, serta perawat kesehatan masyarakat karena mereka dapat mendidik pasien tentang pengelolaan kondisi di rumah.

Penyakit Paru Obstruktif Kronis (COPD) Dan Pengelolaannya

Penyakit Paru Obstruktif Kronis (COPD) adalah kondisi pernapasan yang umum dan kompleks yang menimbulkan tantangan signifikan bagi pasien dan profesional kesehatan. Perawat, sebagai penjaga garis depan, memainkan peran penting dalam manajemen dan dukungan pasien COPD sepanjang perjalanan kesehatan mereka. Modul e-learning ini bertujuan untuk membekali perawat dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk merawat individu dengan COPD secara efektif, sehingga meningkatkan hasil pasien dan meningkatkan kualitas perawatan yang diberikan.

Dengan menyelesaikan modul ini, perawat akan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang patofisiologi, diagnosis, dan strategi manajemen PPOK. Pengetahuan ini membekali mereka untuk memberikan perawatan yang lebih efektif kepada pasien COPD, termasuk penilaian yang akurat, intervensi yang disesuaikan, dan pendidikan pasien.

Modul ini bermanfaat bagi perawat yang bekerja di unit perawatan intensif, unit perawatan medis/pernapasan, OPD serta perawat kesehatan masyarakat karena mereka dapat mendidik pasien tentang manajemen kondisi di rumah

Tujuan:

  • Menyebutkan penyebab dan faktor risiko COPD
  • Memahami patofisiologi COPD
  • Menghubungkan patofisiologi dengan terjadinya manifestasi klinis
  • Menyatakan manajemen medis dan keperawatan untuk klien yang menderita COPD
  • Menerapkan proses keperawatan secara efektif dalam perawatan klien yang didiagnosis dengan COPD

Metodologi Pengajaran

Modul ini terdiri dari

  • Video berbasis teori singkat yang menjelaskan kondisi penyakit dan manajemennya
  • Pertanyaan Pengingat di antara modul untuk pembelajaran aktif
  • Kuis pra dan pasca-tes untuk pengingatan dan sintesis materi dengan mudah